Beasiswa Luar Negeri bagi Warga Indonesia

By MATILDA NARULITA March 30, 2016 “Saya ingin melanjutkan S2 di luar negeri, tapi bagaimana dengan biayanya?” Beberapa tahun lalu, pertanyaan ini acap kali muncul. Maklum, saat itu kesempatan melanjutkan sekolah ke luar negeri relatif kecil, biasanya hanya didapatkan oleh dosen atau peneliti. Namun kini, ada banyak beasiswa luar negeri yang tersedia bagi warga Indonesia, terutama untuk pascasarjana, yang tentu saja meningkatkan minat banyak orang untuk mengejar impiannya kuliah di luar negeri. Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai empat beasiswa luar negeri yang tersedia bagi warga Indonesia.

Beasiswa Luar Negeri LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)

Beasiswa LPDP merupakan program beasiswa luar negeri dan dalam negeri yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Sejak 2012, LPDP membangun kerja sama dengan 20 kampus dalam negeri dan 280 universitas di 34 negara untuk berbagai bidang studi atau program full time. Dengan luasnya jaringan LPDP, setiap tahunnya LPDP membuka 4 periode pendaftaran dengan proses yang mencakup Seleksi Administratif dan Seleksi Substantif. Pada Seleksi Administratif, kriteria utama adalah latar belakang akademik yang baik, dibuktikan dengan transkrip nilai, ijazah, dan dokumen resmi bukti penguasaan Bahasa Inggris berupa  (klik link untuk perbandingan antara kedua tes tersebut). Untuk beasiswa luar negeri, skor minimal yang disyaratkan adalah IELTS 6,5 / TOEFL iBT 79 / TOEFL ITP 550 / TOEIC 750. Pada Seleksi Substantif, yang akan dinilai adalah essay (Sukses Terbesar dalam Hidupku, Kontribusiku Bagi Indonesia, dan Rencana Studi), wawancara, Leaderless Group Discussion (LGD), dan on-the-spot essay writing. Info lebih lengkap tentang seleksi beasiswa luar negeri LPDP dapat Anda baca di artikel ini. Apabila Anda terpilih menjadi penerima beasiswa luar negeri LPDP, Anda berhak mendapatkan beasiswa yang mencakup, namun tidak terbatas pada, biaya kuliah (tuition fee), tunjangan hidup (living allowance), insentif bila kita diterima di 20 sekolah terbaik LPDP, dan biaya pendukung seperti biaya tiket pulang-pergi ke negara tujuan dan asuransi. Untuk biaya kuliah, LPDP akan menanggung keseluruhan biaya (at cost) untuk maksimal 2 tahun kuliah S2 atau pascasarjana. LPDP juga memperbolehkan kita membawa pasangan dan seorang anak, yang juga berhak menerima tunjangan sebesar 25% dari yang kita dapatkan. LPDP mensyaratkan penerima beasiswa luar negeri segera kembali ke Indonesia selepas kuliah. Atas dasar itu, LPDP mendirikan ikatan alumni bernama Mata Garuda yang memungkinkan kita untuk berjejaring (networking) dengan penerima beasiswa LPDP lain dan juga sebagai sarana informasi lowongan pekerjaan. Harapannya, alumni LPDP dapat segera berkontribusi bagi negara.

Beasiswa Luar Negeri Chevening

Chevening merupakan program beasiswa luar negeri yang diselenggarakan oleh pemerintah Inggris dengan tujuan menjalin hubungan yang positif dengan calon pemimpin masa depan dari berbagai negara. Bekerja sama dengan British Embassy sebagai tim seleksi, Chevening memberikan beasiswa bagi anak muda berprestasi di lebih dari 110 negara untuk melanjutkan studi full time di berbagai universitas di Inggris (UK). Seleksi Chevening diadakan hanya satu kali setiap tahunnya, sehingga Anda harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Seperti LPDP, Chevening mengadakan Seleksi Administratif dan Seleksi Substantif. Pada Seleksi Administratif, pendaftar harus menyertakan persyaratan akademik seperti transkrip nilai dan persyaratan bahasa Inggris, yaitu IELTS 6.5 / TOEFL iBT 79. Dalam Seleksi Substantif, yang akan dinilai adalah essay (Personal Statement, Academic Background, Leadership and Networking Skills, Career Plan and Benefit to Your Home Country) dan wawancara panel. Untuk Indonesia, seleksi biasanya dimulai bulan November setiap tahunnya. Apabila dinyatakan sebagai penerima beasiswa Chevening, Anda akan mendapatkan biaya kuliah, tunjangan hidup, insentif, dan biaya pendukung seperti tiket pulang-pergi ke kota tujuan di Inggris dan asuransi. Untuk biaya kuliah, Chevening hanya akan menanggung biaya maksimal satu tahun kuliah dengan batasan nominal yang berbeda untuk setiap negara. Apabila biaya kuliah melebihi batas tanggungan Chevening, maka penerima harus mencari cara sendiri untuk menutup kekurangan biaya misalnya student loan. Tunjangan bagi penerima juga berbeda nominalnya, tergantung kota tujuan, apakah di London atau di luar London. Yang menarik adalah insentif untuk biaya perjalanan selama studi. Chevening memahami bahwa seringkali mahasiswa ditugaskan melakukan penelitian atau kerja lapangan di kota atau negara lain. Oleh karena itu penerima beasiswa luar negeri Chevening juga mendapatkan tunjangan ini. Selepas kuliah, penerima beasiswa Chevening diwajibkan kembali ke negara masing-masing untuk berkontribusi. Yang menarik, penerima Chevening akan bergabung dengan jaringan internasional yang terdiri dari alumni Chevening dari berbagai negara, termasuk yang telah menjadi petinggi di berbagai perusahaan multinasional.

Beasiswa Luar Negeri Fulbright

Fulbright merupakan program beasiswa luar negeri yang diselenggarakan oleh pemerintah Amerika Serikat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman yang selaras antara warga Amerika dan internasional. Di Indonesia, AMINEF adalah badan yang bertanggungjawab untuk melaksanakan seleksi Fulbright. Beasiswa Fulbright bekerja sama dengan berbagai universitas di Amerika dan ditujukan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi pascasarjana full time di Amerika. Sama seperti Chevening, seleksi beasiswa Fulbright hanya diadakan satu kali setiap tahunnya, biasanya pada bulan April. Untuk mendapatkan beasiswa Fulbright, pendaftar harus mengikuti Seleksi Administratif dan Seleksi Substantif. Pada Seleksi Administratif, Fulbright mensyaratkan latar belakang akademik yang kuat dengan pemahaman bahasa Inggris yang baik (minimal TOEFL ITP 550). Dalam Seleksi Substantif, yang akan dinilai adalah essay berupa Personal Statement dan wawancara panel dalam bahasa Inggris. Apabila dinyatakan lolos, maka penerima beasiswa Fulbright berhak atas biaya kuliah untuk maksimal dua tahun kuliah, tunjangan hidup yang bergantung kota tujuan di Amerika, dan biaya pendukung seperti tiket pulang-pergi ke negara tujuan dan asuransi selama belajar di Amerika. Adanya perbedaan biaya kuliah antara Fulbright dan Chevening didasarkan pada perbedaan lama kuliah di masing-masing negara. Di Inggris, rata-rata perkuliahan pascasarjana hanya berjalan selama satu tahun, sementara di Amerika, perkuliahan berjalan selama dua tahun. Apabila biaya kuliah di Amerika melebihi biaya kuliah yang ditanggung Fulbright, penerima beasiswa harus menutup kekurangan biaya sendiri atau mencari kampus yang biayanya dapat ditanggung 100% oleh Fulbright. Beasiswa luar negeri Fulbright juga mewajibkan penerima beasiswa untuk kembali ke negara asal setelah lulus. Seperti Chevening, penerima Fulbright akan bergabung dengan ikatan alumni global dan berkesempatan untuk berjejaring dengan alumni yang telah sukses baik dari Indonesia maupun luar negeri. Informasi lengkap tentang beasiswa Fulbright dapat dibaca di artikel ini.  

Beasiswa Luar Negeri Forte / Forte Fellowships

Forte Fellowships merupakan beasiswa luar negeri yang diselenggarakan oleh Forte Foundation. Yang menarik, beasiswa ini ditujukan khusus bagi para wanita yang hendak menekuni program MBA di ~50 universitas dengan program MBA terbaik di Amerika dan Eropa. Berbeda dengan beasiswa lain yang mewajibkan penerimanya mengikuti program kuliah full time, beasiswa luar negeri yang satu ini dapat digunakan untuk program part time atau Executive MBA. Untuk menjadi Forte Fellow (sebutan untuk penerima beasiswa Forte), langkahnya sangat mudah karena Anda tidak perlu mendaftar secara khusus ke Forte Foundation. Anda cukup mendaftar ke 50 sekolah yang disponsori oleh Forte Foundation, menyatakan diri ingin diikutsertakan dalam seleksi beasiswa, dan menyiapkan aplikasi Anda sebaik-baiknya. Apabila Anda dinyatakan diterima oleh sekolah tersebut, sekolah akan menginformasikan juga apakah Anda lolos seleksi sebagai Forte Fellow. Setelah dinyatakan sebagai Forte Fellow, Anda akan menerima bantuan berupa biaya kuliah dengan nominal yang ditentukan oleh Forte Foundation, mulai dari beasiswa parsial sampai beasiswa penuh. Selain biaya kuliah, Forte Fellow juga akan menanggung biaya akomodasi dan transportasi Anda untuk mengikuti konferensi internasional. Para Forte Fellow akan mewakili sekolah maisng-masing dalam konferensi kepemimpinan wanita di Amerika atau Eropa, berdiskusi dengan Forte Fellow dari sekolah lainnya mengenai isu terkini. Ketika lulus kuliah nanti, Anda secara otomatis menjadi bagian dari jejaring internasional yang mewadahi wanita-wanita berprestasi dari berbagai belahan dunia.

Penutup

Dari keempat beasiswa di atas, ada beberapa hal yang bisa kita bandingkan untuk membantu merencanakan aplikasi beasiswa luar negeri secara terarah. Dari sisi kompleksitas seleksi, LPDP adalah seleksi beasiswa luar negeri yang paling kompleks di antara beasiswa lainnya karena prosesnya yang panjang dan jenis seleksi yang bervariasi. Dari segi pembiayaan kuliah, LPDP menanggung 100% biaya kuliah di universitas tujuan kita, sementara beasiswa lainnya memiliki batasan. Hal ini cukup memberatkan apabila biaya kuliah yang kita perlukan melebihi batas nominal, karena kita harus menanggung sendiri kekurangannya. LPDP juga beasiswa yang paling fleksibel, karena kita dapat memilih negara, universitas, dan jurusan dengan lama kuliah maksimal dua tahun untuk program pascasarjana. Namun, Chevening, Fulbright, dan Forte lebih unggul dari segi international alumni networknya, sementara alumni LPDP bersifat lokal dan saat ini belum ada key alumni karena beasiswa ini relatif baru. Dengan demikian, apabila Anda berkeinginan mendapatkan beasiswa luar negeri untuk melanjutkan studi pascasarjana, sebaiknya Anda mencari beasiswa yang paling sesuai dengan aspirasi Anda, baik dari segi persamaan visi, kesesuaian dengan program studi yang diinginkan, maupun jaringan alumnya. Yang paling terutama, carilah beasiswa luar negeri yang cakupan beasiswanya sesuai dengan kondisi Anda, baik masih lajang maupun sudah berkeluarga.

All Blog